Pacific Rim Film Terbaru Penuh Aksi

Pacific Rim adalah film pertama Guillermo Del Toro yang massive, ambisius dan penuh dengan hingar bingar. Bukan kesalahan jika Warner Bros. bersama Legendary Pictures merilis film ini di tengah-tengah musim panas. Pacific Rim adalah segala yang Anda butuhkan dalam sebuah film blockbuster: full-packed action, efek visual yang gila-gilaan dan adegan-adegan mustahil yang hanya bisa terjadi di lamunan orang teler.
Setelah kecelakaan yang merenggut nyawa kakaknya, Raleigh Becket (Charlie Hunnam dari serial ‘Sons of Anarchy’), mengasingkan diri dengan melakukan pekerjaan berat sebagai konstruktor. Sampai akhirnya Marshall Stacker Pentecost (Idris Elba) datang untuk memintanya kembali menjadi pilot. Raleigh pun langsung menerima tawaran tersebut dengan cepat.

Ditulis oleh Guillermo Del Toro bersama Travis Beacham, Pacific Rim memang tipikal film musim panas yang ‘bodoh’. Tidak ada satu pun yang masuk akal, misalnya apa motivasi utama para Kaiju menyerang manusia. Apakah mereka monster atau alien? Kedua penulis skrip ini tidak pernah sedikit pun buang-buang waktu untuk memikirkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Sepanjang film tidak ada character development yang luar biasa. Kecuali, karakter Chuck Hansen yang diperankan oleh Robert Kazinsky dan itu pun tidak penting-penting amat. Hubungan antara Mako Mori dan sang marshall pun patut dipertanyakan motifnya.
Tapi, pada akhirnya semua pertanyaan itu meman tidak berguna. Alasan utama Anda menonton Pacific Rim adalah untuk menyaksikan adegan-adegan superseru, visual yang menohok – pastikan menonton dalam format 3D untuk benar-benar bisa merasakan tamparan di wajah Anda– dan robot-robot super-raksasa. Pacific Rim dengan mudah bisa dibandingkan dengan ‘Transformers’ walaupun sesungguhnya jika Anda mau memperhatikan lebih teliti, film ini agak sedikit lebih ‘serius’ ketimbang film besutan Michael Bay tersebut.